top of page
Gambar penulisMAPALA ARGA WILIS

MENGENAL GUNUNG DENGAN MEDAN TERSULIT PERTAMA DI PULAU JAWA SETELAH CARTENS

Diperbarui: 8 Des 2020



Secara administratif, kawasan gunung ini termasuk dalam wilayah tiga kabupaten di wilayah Besuki, Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Letak geografis gunung Koordinat letak 8°07’30”LU dan 114°02’30”BT. Gunung tertinggi selanjutnya adalah gunung Raung yang terletak di Jawa Timur, tepatnya gunung ini terletak di 3 kabupaten, yaitu Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi. Gunung Raung berada di kawasan Pegunungan Ijen dan merupakan puncak tertinggi di wilayah tersebut. Gunung yang memiliki koordinat letak 8°07’30”LU dan 114°02’30”BT ini memiliki ketinggian 3.344 mdpl atau sekitar 10.971 kaki. Gunung Raung memiliki Kaldera kering yang merupakan kaldera tertinggi di Jawa Timur dan nomor 2 di Indonesia. Gunung Raung pertama kali meletus pada tahun 1586 dan terakhir kali meletus pada tahun 2015 yaitu di bulan Juli.


Pendakian Gunung Raung, perlu ada perencanaan perjalanan terlebih dahulu agar kegiatan ini berjalan lancar. Selain itu pemahaman navigasi sangat penting karena navigasi merupakan penunjang untuk mengetahui titik koordinat pada saat berada di jalur pendakian, lapangan datar, ataupun tempat yang biasa para pendaki gunakan untuk mendirikan tenda di Gunung Raung. Selain navigasi, persiapan fisik dan mental juga sangat penting untuk dipersiapkan dengan tujuan menjaga kualitas fisik penulis dan tim. Penulis melakukan metode tersebut dengan cara mengangkat beban dengan kapasitas minimal 25 kg, bertujuan untuk menjaga ketahanan fisik dan mental penulis dan tim. Kegiatan ini dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah tim rencanakan sebelumnya.




Iklim dan Medan Gunung Raung

Iklim dan medan sangat tidak asing bagi para pecinta alam ataupun penggiatan kegiatan alam terbuka. Seperti yang diketahui bahwa iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam jangka waktu tertentu serta ditempat tertentu pula. Cuaca adalah keadaan udara disuatu tempat pada waktu tertentu dan tidak berlangsung lama. Iklim suatu daerah baru dapat dipastikan jika sudah diketahui tentang unsur-unsur yang menentukan yaitu suhu, tekanan udara, angin, keadaan kelembaban dan awan. Sedangkan medan adalah keadaan lokasi dari tempat tersebut.

Untuk medan yang berada Gunung Raung memiliki berbagai macam medan sehingga mempunyai predikat sebagai Gunung tersulit di Jawa dan peringkat ke 2 se-indonesia setelah Gunung Jayawijaya. Bahkan tidak sedikit juga yang meregang nyawa di Gunung Raung ini. Selain itu, pendakian Gunung Raung ini tidak hanya menggunakan teknik Hill Wallking, akan tetapi Scrambling, Rafling dan Climbing juga di gunakan di Pendakian Gunung Raung.


Jalur Pendakian


a. Basecamp Rumah Pak Aldy - Pos 1

Apabila ingin mempersingkat waktu dan efektifitas tenaga maka untuk menuju Pos 1 dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan ojek dari basecamp dengan harga Rp. 80.000,-/ 4 motor pulang pergi. Pos 1 ini terletak pada ketinggian 980mdpl.


b. Pos 1 – Pos 2

Dari Pos 1 berjalan akan berjalan melewati batas perkebunan dan hutan, jalan yang dilalui belum banyak menanjak dan cenderung melipir menyisiri hutan. Diperlukan waktu normal selama kurang lebih 4 jam untuk menempuh jarak dari Pos 1 menuju Pos 2 sejauh 4130 meter. Pos 2 ini merupakan tempat camp terluas selama jalur pendakian dan pendaki dapat bermalam disini yang terletak pada ketinggian 1431 mdpl.


c. Pos 2 – Pos 3

Dimulai dari Pos 2 inilah pendaki akan mulai melalui track menanjak mengikuti punggungan dan tidak lagi melipir. Track yang dilalui cukup sempit dimana sebelah kirinya adalah jurang. Diperlukan waktu sekitar 1 jam untuk mencapai Pos 3


d. Pos3 – Pos 4

Lepas dari pos 3 pendakian dimulai dengan melalui jalan landai, kemudian akan melewati turunan sebelum berpindah punggungan dan melalui jalan menanjak yang cukup panjang. Setelah kurang lebih 2 jam akan tiba di Pos 4 degan ketinggian 1855 mdpl. setelah sampai di Pos 4 kalian akan disuguhkan dengan tanah lapang yang sempit namun dapat digunakan untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan pendakian.


e. Pos 4 – Pos 5

Pendakian pada rute ini masih tetap dalam satu punggungan namun track yang dilalui semakin terjal dan rapat dimana banyak terdapat pohon berduri. Waktu yang diperlukan untuk melalui rute ini adalah selama lebih kurang 45 menit terletak pada ketinggian 2115 mdpl.


f. Pos 5 – Pos 6

Setelah beristirahat di Pos 5 bersiaplah kita untuk melanjutkan pendakian yang semakin berat dimana jalurnya semakin terjal serta tipis dimana kanan-kiri jurang untuk itulah diharapkan berhati-hati saat melintasi rute ini. Rute ini tidak terlalu lama karena hanya sekitar 30 menit akan tiba di camp 6. Di Pos 6 ini terdapat area camp yang berundak – undak sebanyak 3 undakan dan dapat digunakan untuk tempat bermalam. Pos 6 terletak pada ketinggian 2285 mdpl.





g. Pos 6 – Pos 7

Pendakian pada rute ini semakin berat dimana akan semakin mendekati puncak Gunung Wates, yang tentunya tracknya semakin terjal.Setelah sekitar 45 menit kita akan tiba di pos 7, yang merupakan camp di area terbuka,. Kondisi di pos 7 ini tanahnya rawan longsor dan juga udara dingin serta angin yang berhembus kencang dikarenakan areanya yang sangat terbuka. pos 7 terletak pada ketinggian 2541 mdpl.


h. Pos 7 – Pos 8

Perjalanan dari pos 7 menuju pos 8 diawali dengan melewati punggungan terakhir menuju puncak Gunung Wates selama sekitar 45 menit, sementara itu jalurnya cukup terjal dan rapat oleh pohon berduri. Total waktu menuju pos 8 ini adalah sekitar 2 jam perjalanan normal.pos 8 terletak pada ketinggian 2876 mdpl.



i. Pos 8 – Pos 9

Inilah rute terakhir yang harus dilalui sebelum mencapai puncak Gunung Raung, pada rute ini jalurnya semakin terjal, vegetasinya pun semakin jarang. Setelah berjalan sekitar 1 jam barulah kita tiba di pos 9 yang merupakan camp terakhir yang dapat kita gunakan untuk beristirahat, di pos 9 ini merupakan batas vegetasi sebelum melewati bebatuan untuk mencapai puncak raung. Pos 9 terletak pada ketinggian 3023 mdpl.


j. Pos 9 – Puncak Raung

Dari pos 9 yang merupakan batas vegetasi selanjutnya kita berjalan selam lebih kurang 10 menit dan akan tiba di puncak Semu pada ketinggian 3154 mdpl, puncak ini juga dinamakan puncak Kalibaru.




k. Puncak Raung – Puncak Sejati Gunung Raung

Inilah rute pendakian terakhir dan juga terekstrim yang harus kita lalui untuk mencapai puncak Sejati. Dimulai dari puncak Raung kita berjalan turun melipiri bibir jurang lalu mengikuti sebuah jalan landai dan akan tiba di titik ekstrim yang pertama. Di titik ini kita harus melipir tebing bebatuan dimana di sebelah kanan adalah jurang sedalam 50 meter, untuk itulah di titik ekstrim pertama ini kita memasang jalur pemanjatan kurang lebih 5 meter, di jalur telah terpasang 1 buah hanger, 1 bolt dan di titik anchor atasnya terdapat pasak besi yang telah tertanam, dapat digunakan sebagai anchor utama. Setelah melewati titik ekstrim 1 kita terus bejalan menanjak menuju puncak 17/piramida, sampai pada titik ekstrim yang kedua yaitu 10 meter sebelum puncak 17.


Disini kita kembali harus membuat jalur pemanjatan, dimana leader melakukan artificial climb selajutnya setibanya di puncak 17 memasang fix rope untuk dilalui orang selanjutnya dengan teknik jumaring. Selanjutnya perndakian dilakukan dengan melipir dan menuruni bibir jurang yang tipis sekali, disini merupakan titik ekstrim ketiga yang juga harus dipasangi pengaman bisa dengan menggunakan tali kernmantel ataupun dengan membentangkan webbing sejauh kurang lebih 10 meter. Selepas dari titik ekstrim ketiga ini kita terus berjalan agak landai menelusuri jalan setapak yang sangat tipis sekali dengan kanan kiri jurang sedalam 50 meter.


Akhirnya tibalah kita di titik ekstrim yang keempat/terakhir dimana kita harus memasang jalur untuk menuruni tebing 15 meter dan menggunakan teknik rappelling untuk mencapai ke bawah. Sesampainya di bawah kita masih harus melanjutkan perjalanan, agak berjalan menurun ke bawah kita tiba di sebuah tempat lapang dan teduh yang biasanya digunakan untuk tempat beristirahat sebelum melalui tantangan terakhir yaitu mencapai puncak tusuk gigi(bentuknya menyerupai tusuk gigi) dan puncak sejati. Dari tempat istirahat ini perjalanan kembali menanjak dengan tingkat kemiringan yang cukup terjal dimana jalur yang harus dilalui adalah batuan lepas dan berpasir yang apabila diinjak rawan sekali untuk longsor, untuk itulah diperlukan kehati-hatian dan menjaga jarak antar pendaki selama melewati track ini agar apabila longsor batuan lepas tersebut tidak membahayakan pendaki di bawahnya.


Setelah mengakhiri tanjakan pada track bebatuan ini tibalah kita di puncak tusuk gigi yang tedapat banyak bebatuan besar,setelah itu dari puncak tusuk gigi kita melipir ke belakang dan kemudian berjalan agak menanjak sekitar 100 meter tibalah kita di tempat yang menjadi tujuan akhir dari pendakian ini, ya itulah puncak sejati gunung raung 3344 mdpl, ditandai dengan sebuah triangulasi dan plang puncak sejati serta pemandangan sebuah kawah besar yang masih aktif yang setiap saat mengeluarkan asapnya.




32 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page