top of page

BEST MOMENT ON FEBRUARY "RAFTING DIVISION MAPALA ARGA WILIS"

Diperbarui: 13 Mar 2020

Bulan-bulan ini tepatnya pada bulan februari 2020 sedang di gentar-gentarkannya curah hujan hampir di setiap harinya, khususnya di wilayah Jawa Barat. Mungkin pada musim hujan seperti ini banyak pihak yang di rugikan karena perihal hujan tersebut, tapi di sisi lain musim hujan seperti ini sangat menguntungkan sekali bagi para penggiat arung jeram atau sebut saja rafter. Mungkin ada pertanyaan mengapa musim hujan sangat menguntukan bagi para rafter? karena musim hujan membuat air sungai lebih naik, ditambah debit air yang melebihi hitungan detik serta membuat jeram-jeram sungai terlihat lebih seram dari musim kemarau. Disinilah rasa para rafter untuk turun mengarungi sungai-sungai tersebut karena adanya jeram-jeram besar yang menanti di sungai tersebut.


Tepatnya pada tanggal 22 februari para rafter melakukan pengarungan di sungai Cikandang yang berlokasi di Garut Selatan, Jawa Barat. Ya sebut saja nama kegiatan ini LATGAB arung jeram. Tanpa berpikir lama kami mengirimkan wilisian untuk terjun mengarungi sungai Cikandang. Mengapa kami mengikutsertakan wilisian untuk turun di sungai cikandang? Alasan pertama, bahwa sungai Cikandang ialah surganya sungai bagi para rafter, mengapa demikian karena airnya jernih ditambah jeram-jeram besar terus menghadang sampai ke titik akhir pengarungan yang berlokasi di pantai. Dalam pengarungan kali ini, tentunya ada persyaratan tertentu untuk bisa ikut serta dalam pengarungan sungai Cikandang, yaitu orang-orang yang telah paham self rescue, paham disni bukan hanya paham sekadar teori tapi tentunya paham dari segi praktiknya.


(Foto Tim sebelum pengarungan)

Sumber : Dokumentasi Tim pengarungan Sungai Cikandang, 2020.


MAPALA yang mengikuti latihan gabungan pengarungan sungai Cikandang diantaranya, GEMPAR, WANASATRYA, BHARAWANA, KMPA ITB GANESHA, PALAWA, REJANAWANA, MAPALA STTG. Pada tanggal 21 kami kumpul di basecamp untuk mempersiapkan segala kebutuhan, kebutuhan disini tentunya logistik, mental dan strategi pengarungan. Tangal 22 Februari tepatnya pukul 02.00 WIB, kami berangkat menuju titik start pengarungan yang berlokasi di jembatan Pakenjeng, kami berangakat menggunak 2 mobil Avanza dan 1 mobil Tata yang bisa menampung 32 orang. Perjalanan meuju titik start memakan waktu 2 jam perjalanan, di tambahan medan jalan yang lumayan seram jika malam hari tetapi di sisi lain indahnya pemandangan langit ketika di perjalanan. pukul 04.00 WIB kami tiba di lokasi titik star, beristirahat sejenak lalu kami bergegas memompa 6 buah perahu menggunakan 2 pompa injak.


Semua perahu telah mengembung, kami bergegas menuju sungai sambil portaging, jarak dari jembatan ke titik start pengarungan tida terlalu jauh, sesampainya di lokasi start pengarungan kami sarapan untuk energy awal sebelum pangarungan, kemudian briefieng mengenai teknis pengarungan dan dokumentasi sebelum pengarungan. Pukul 06.30 WIB kami memulai pengarungan, dari titik awal kami sudah di hantam oleh jeram welcome Cikandang, jeram ini jenis standing wave terlihat kecil dari jauh namun lekukan wavenya sangat dalam dan jarak jeramnya pun panjang.


Jeram di sungai cikandang sangat padat, kami tidak di beri istirahat, setelah melewati jeram di depan mata terlihat jeram lagi, kami harus selalu siaga ketika pengaraungan. Setelah beberapa km pengarungan, salah satu perahu kami termakan di jeram dropan atau hole, ya bisa disebuat perahu Arga Wilis yang termakan di jeram tersebut, kurang lebih 2 menit perahu terombang-ambing di jeram tersebut, awak perahu jatuh satu pesatu dan tersisa hanya 2 orang di perahu. Perahu rescue telah siaga untuk menjemput orang yang hanyut dan tidak lama kemudian perahu yang termakan jeram tersebut keluar dengan sendirinya.

Setelah semuanya melewati jeram tersebut, kami berkumpul lagi menghitung orang dan alat, sedihnya ada beberapa dayung yang hilang ketika melewat jeram tersebut.



(Foto Perjalanan menuju rest area)

Sumber : Dokumentasi Tim pengarungan Sungai Cikandang, 2020.



Tidak lama kemudian kami telah sampai di rest area tepatnya di jembatan Kampung Bokor, di tempat ini ada juga warung, jadi bagi kalian yang membawa uang bisa jajan di warung tersebut. 30 menit kami beristirahat, melanjutkan lagi pengarungan sampai jembatan Jagabaya, jeram berikutnya masih bisa dikatakan besar namun tingkat kepadatan jeramnya longgar tidak seperti pengarungan dari titik start sampai rest area. Pengarungan kali ini medan sungainya mulai melebar, terlihat pemandangan sawah, tebing tebing sungai yang indah, air sungai yang jernih… segar rasanya, namanya juga surganya sungai di Jawa Barat. Tidak lama kemudian kami melihat jembatan dan pantai, pertanda akhirnya pengarungan sungai Cikandang pada pukul 11.00 WIB.


Di jembatan finish kami menunggu jemputan mobil, di sela-sela menuggu tersebut kami di hidangkan nasi liwet dan lauk pauk yang semestinya. Entah kenapa mulut dan perut ini terus berkoordinansi memasukan makan tanpa henti … mungkin karena lelahnya pengarungan cikandang. Mobil sudah datang lalu kami bergegas menuju pasir putih untuk melepas penat di akhir minggu.

Pada intinya, sebelum titik keberhasilan dicapai, kita harus belajar menikmati perjalanan. seperti pemandangan indah di sepanjang sungai yang tidak kita temui di luar jeram. Jadi, cobalah satu kali saja menguji nyalimu di arus jeram Cikandang….

Stream is life, adventure is conquering your fear!!!



(Kegiatan terakhir di pantai)

Sumber : Dokumentasi Tim pengarungan sungai Cikandang, 2020



Ā 
Ā 
Ā 

Comentarios


logo 1500px.png

Contact

Institut Seni Budaya Indonesia

Jl. Buahbatu no 212. Bandung 

​​

Tel: 0895-3309-63681 - Pucuk

        0896-4352-8087 - Dahan luar

​

argawilis@gmail.com

  • Black Facebook Icon
  • Black Twitter Icon
  • Black Instagram Icon
  • Black YouTube Icon

© 2021 by Arga Wilis

bottom of page